DELAPANTOTO – Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar secara serentak di seluruh Jawa Timur oleh jajaran kepolisian, termasuk Polres Jember, biasanya identik dengan penindakan dan penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas. Namun, tahun ini ada suasana berbeda di wilayah Jember. Alih-alih hanya fokus pada razia dan tilang, Polres Jember justru menghadirkan pendekatan yang lebih edukatif dan humanis hingga membuat para pemilik kendaraan tersenyum.
Operasi Patuh Berbalut Edukasi
Kegiatan Operasi Patuh Semeru 2025 oleh Polres Jember tidak hanya menyasar pelanggaran lalu lintas seperti pengendara tanpa helm, pelat nomor tidak sesuai, atau penggunaan knalpot tidak standar. Petugas di lapangan juga membagikan selebaran edukasi, memasang spanduk himbauan, serta menyampaikan imbauan langsung kepada pengguna jalan mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Salah satu program menarik yang diterapkan adalah “Operasi Patuh Berhadiah”, di mana pengendara yang terbukti taat aturan diberikan apresiasi berupa bingkisan, seperti helm standar SNI, masker, atau voucher servis kendaraan di bengkel rekanan. Langkah ini dinilai berhasil menarik simpati masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas tanpa tekanan.
Layanan Sim Keliling dan Cek Kendaraan Gratis
Untuk semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Polres Jember juga menyediakan layanan SIM keliling di beberapa titik yang menjadi lokasi razia. Pengendara yang masa berlaku SIM-nya hampir habis dapat langsung memperpanjang di tempat, tanpa perlu jauh-jauh ke kantor Satlantas.
Tidak hanya itu, tersedia juga pemeriksaan kendaraan gratis, khususnya untuk mengecek kondisi lampu, rem, dan ban. Mekanik dari bengkel mitra dikerahkan untuk membantu petugas, memberikan saran teknis, dan memperbaiki ringan jika ditemukan komponen yang tidak layak.
Langkah ini dipandang sebagai pendekatan kolaboratif antara polisi dan masyarakat dalam menjaga keselamatan berkendara.
Penindakan Tetap Dilakukan, tapi Terukur
Meski berlangsung dengan pendekatan persuasif, Polres Jember tetap melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas yang bersifat membahayakan, seperti pengendara mabuk, melawan arus, atau membawa muatan berlebih. Namun, penegakan hukum dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan transparan, disertai penjelasan alasan tilang.
Dengan kombinasi pendekatan tegas dan edukatif ini, tingkat pelanggaran yang terekam dalam Operasi Patuh Semeru di Jember menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikator positif bahwa pendekatan ramah ternyata lebih diterima masyarakat dan berdampak pada perilaku berkendara.
Apresiasi Masyarakat
Respons masyarakat terhadap Operasi Patuh Semeru 2025 di Jember terbilang positif. Banyak pengendara yang awalnya was-was saat melihat pos pemeriksaan, akhirnya merasa lega bahkan tersenyum setelah mendapati bahwa mereka justru diberi hadiah karena tertib berlalu lintas.
Beberapa pelajar yang mengikuti sosialisasi di sekolah juga mengaku lebih memahami pentingnya keselamatan di jalan. Bahkan komunitas ojek online dan pengendara harian turut menyebarluaskan pesan keselamatan yang disampaikan polisi melalui media sosial.
Kesimpulan
Operasi Patuh Semeru 2025 di Jember menjadi contoh bahwa penegakan hukum di bidang lalu lintas tidak harus selalu identik dengan penilangan semata. Dengan pendekatan edukatif dan pelayanan publik yang menyentuh kebutuhan masyarakat, Polres Jember berhasil menciptakan suasana operasi yang lebih bersahabat, efektif, dan mendapat dukungan luas dari publik. Sebuah langkah maju dalam membangun budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan.
Sumber: linkgame.my.id